21 Agustus 2015

Menhan Saksikan Uji Dinamik Roket R-Han 122B

21 Agustus 2015


Roket R-Han 122B mampu menjangkau sasaran darat ke darat sejauh 23 km, jarak jangkau lebih jauh dari roket R-Han 122 yang mampu menjangkau sasaran sejauh 14,5 km (all photos : Kemhan)

Garut, DMC- Kementerian Pertahanan bersama Konsorsium Roket Nasional melaksanakan Uji Dinamik 2 Roket R-Han 122B hasil penyempurnaan. Uji coba disaksikan secara langsung oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Balai Produksi dan Pengujian Roket LAPAN, Pamengpeuk, Garut, Kamis (20/8).

Konsorsium Roket Nasional yang terdiri dari Kemhan, Kemristek dan Dikti, LAPAN, PT. DI, PT. Pindad, PT. Dahana, PT. Krakatau Steel, ITB dan ITS telah mengembangkan roket kaliber 122 mm dengan panjang propelan 2 meter dengan nama R-Han 122B yang mampu menjangkau sasaran darat ke darat sejauh 23 km.

Roket R-Han 122B merupakan salah satu dari tujuh Program Strategis Nasional untuk memenuhi Kebutuhan Alutsista TNI. Arah pengembangan Roket Nasional adalah memenuhi spesifikasi  teknis pengguna yakni RX-1220. Karena itu, R-Han 122B yang dikembangkan saat ini adalah dalam kerangka pencapaian sasaran tersebut. Program Roket R-Han 122B dimulai Tahun 2014 dengan biaya APBN.

Uji Dinamik 2 ini merupakan perbaikan minor dalam penyempurnaan bidang desain untuk memperbaiki trajectory atau lintasan stabilitas dan jarak capai dari Uji Dinamik 1 yang telah dilaksanakan pada bulan Juni 2015 sebagai implementasi dari Konsorsium pada tahun 2014. Pada Uji Dinamik ke 2 Roket R-Han 122B ini dilakukan sebanyak 6 unit roket dengan desain Roket RM 70 Grad Marinir.

Selain menjadi salah satu forum pembelajaran dalam mengejar teknologi peroketan di lingkungan Kemhan dan TNI, Uji Dinamik Roket R-Han 122B ini juga digunakan sebagai wadah koordinasi guna mewujudkan sinkronisasi,  serta sebagai sarana evaluasi dan diskusi dalam proses penyelenggaraan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang pertahanan antar industri pertahanan.



Melalui forum ini pula, diharapkan dapat diperoleh kesamaan visi dan persepsi maupun pemahaman tentang mekanisme kerja roket dan bagaimana mengoperasionalkan dan merawat roket secara baik dan benar dalam meningkatkan kualitas produk dan mengurangi ketergantungan terhadap produk luar negeri.

Kegiatan penyempurnaan oleh Konsorsium diharapkan mendapatkan hasil yang maksimal, sehingga kedepan akan didorong untuk memenuhi kebutuhan TNI AL sebagai pengguna awal. Bila program ini berhasil, maka Kemhan juga akan terus mendorong pemenuhan kebutuhan Roket dari dalam negeri dengan berbagai spektek untuk memenuhi kebutuhan Tri Matra (TNI AD, TNI AL, dan TNI AU).

Sementara itu Menhan mengatakan, peluncuran Roket R-Han 122B ini adalah bagian dari usaha Bangsa Indonesia untuk membangun kekuatan pertahanan yang berdaya tangkal tinggi guna  menjamin kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan segenap bangsa.

Pemerintah telah menetapkan tujuh Program Strategis Nasional di bidang Alutsista, salah satu diantaranya adalah Roket Pertahanan atau disingkat R-Han. Program Roket R-Han 122B ini adalah pelaksanaan dari Program Nasional Strategis yang dinanti-nantikan banyak pihak, karena keberhasilan program ini akan menorehkan sejarah hasil karya anak bangsa.
Menhan menyambut baik capaian pengembangan Roket   R-Han 122B yang merupakan hasil penyempurnaan dari uji coba sebelumnya. Hasil yang sudah diperoleh saat ini memiliki nilai strategis dalam membangun Industri Pertahanan yang mandiri serta mampu memproduksi Alutsista yang canggih dimasa depan. “Saya menaruh perhatian yang tinggi terhadap program Roket R-Han 122B ini untuk dapat dituntaskan dan kelak menjadi kekuatan Alutsista TNI”, ungkap Menhan.

(DMC Kemhan)

4 komentar:

  1. Jarak 23km dan 14.5km itu dg payload warhead atau kosongan? Kalo kosongan ya berarti operational range dengan warhead kurang dari itu. Tapi overall luarbiasa bagus.. kemandirian memang butuh usaha dan niat yang kuat.

    BalasHapus
  2. Jarak 23km dan 14.5km itu dg payload warhead atau kosongan? Kalo kosongan ya berarti operational range dengan warhead kurang dari itu. Tapi overall luarbiasa bagus.. kemandirian memang butuh usaha dan niat yang kuat.

    BalasHapus
  3. Indonesia sudah berumur 70 tahun , umur 70 tahun aturannya sudah matàng bersembada beras Dan peluru kendali untuk kebutuhan dalam negeri Dan eaport , aneh nya jakarta tidak pernah megagkui negara mati suri karna ulah petinggi negara sennang memperkaya diri gejarah sana sini pensiun pun Tampa bisa di sentuh hukum .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau ndak cepat2 utk pembuatan roket, bisa2 tempat latihan kita di bom malingsit...........Bgmn pemerintah,segera mandiri roket...............

      Hapus