03 April 2017

DCNS Offered to Modernize Indonesian Navy

03 April 2017


Belharra, the 4.000 tonnes FTI digital frigate (image : DCNS)

DCNS signed a memorandum of understanding to modernize the Indonesian navy

With its GDP growth of 5% in 2016, Indonesia is undoubtedly one of the most economically dynamic countries in Southeast Asia. At the same time, after years of arms embargo imposed by the United States between 1991 and 2005, due to the situation in Timor, the needs of the Indonesian armed forces are significant. Hence, the goal of Jakarta to bring its military spending to $ 20 billion by the end of the decade. According to the Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), they have already increased by 150% between 2006 and 2015.


Scorpene 1000, the 1.000 tonnes diesel submarine (image : DCNS)

Also, the Indonesian defense market has something to appeal to European and French weapons manufacturers. Recently, Nexter was awarded a new contract to deliver an additional 18 CAESARs (truck equipped with an artillery system) after a first order for 37 aircraft. And, a few days ago, Jakarta confirmed its intention to acquire A400M Atlas transport aircraft from Airbus.

In the maritime sector, DCNS is no exception. On the sidelines of President Hollande's visit to Indonesia on 30 March, the French industrialist signed a memorandum of understanding with the PT PAL shipbuilding company to strengthen their cooperation in submarine and surface The framework of the Franco-Indonesian Defense Dialogue (IFDD).


FREMM, the 6.000 tonnes multi purpose frigate (image : DCNS)

It has now been a few years since DCNS hopes to deliver Scorpene 1000 submarines to Jakarta. This ship "is particularly suitable for the Indonesian navy, given that it is an archipelago", explained the French shipbuilder in October 2015. "This submarine was designed to navigate And it is very difficult to detect because of the shallow depth of the coastal waters, " he also said.

Currently, the Indonesian Navy has two Type 209 submarines of German origin. And three more, acquired from South Korea, will soon be put into operation.


Scorpene 2000, the 2.000 tonnes diesel submarine (photo : DCNS)

In a statement announcing the signing of this Memorandum of Understanding, DCNS recalls that it has already cooperated with PT PAL in recent years to "identify the best industrial solution for today offering a multi-purpose submarine Of the last generation of the Scorpene class ". It is now a question of going further by studying new possibilities concerning corvettes and frigates, ie the Gowind 2500, the FREMM, and even the Intermediate Size Frigates (FTI).

"As a European leader in naval combat systems, warship designer and builder, DCNS is committed to establishing long-term partnerships with Indonesian industry to enhance its capabilities and capabilities on high-tech systems "Commented HervΓ© Guillou, the CEO of DCNS.


Gowind 2500, the 2.500 tonnes corvettes (image : DCNS)

"Our cooperation with the biggest PT PAL shipyard in Indonesia illustrates this ambition and we look forward to bringing our strong expertise in technology transfers to complex naval programs to develop industrial and The operational capacity of the Indonesian Navy. "

(Opex360)

50 komentar:

  1. Mantab nih... penawaran hausek ping ping ping...
    Ada kasel korvet dan fregat semua disodorin. Tinggal system kerjasamanya kayak apa dan apa saja yang didapat.
    Berharap ada kerjasama dalam pengembangan system pertahanan udara juga khususnya rudal, yang sekarang sudah dilakukan kerjasama pembangunan pabrik propelan dan bahan peledak dengan Roxell prancis.
    Semoga ekonomi RI semakin membaik biar anggarannya gak empot empotan. 😁

    BalasHapus
  2. Program pengadaan alat pertahanan Dari rezim ke rezim dari duluu begitu pamer foto doang gak bakal jadian hehe...kecuali lewat pintu belakang atau mau pemilu bisa lain itu pun sudah kompres di potong sana sini urusan senjata belakangan asal proyek jalan .

    BalasHapus
  3. Yup! Indon AKAN beli Scorpene 1000, AKAN beli Gowind, AKAN beli FREMM, AKAN beli Belharra frigate, AKAN beli Scorpene 2000, AKAN beli A-400M! Tahniah!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hushh..g boleh gtu kawan..kta kan serumpun..

      Hapus
    2. naper la korang kuar asap kat kepala tu????mungkin tak dapat songlap 1 mdb???or tak dapat duit kopi scorpene????

      Hapus
    3. Saiful iri hati kih kih kih...tak AKAN lg ful,dah sign DCNS with indon tunggu sahaje kih kih kih

      Hapus
    4. bah disini rupanyo bang ipul dom dom, ditungguing tmen2nya tuch napi maling dr cipinang. katanya uda lama gak goyang dombret haha!

      Hapus
    5. Saiful azmi

      Just chill la bro. Apa masalahnya ni? Nak ganti bro suwanduru ke?

      Hapus
    6. songlap Jaya..AKAN lagiiii!

      Hapus
    7. Diorg taknak mengaku dengan kata kata tapi tindakan mereka membeli aset seperti kita jelas menunjukka aset kita memang takde masalah. Kih kih kih.. akhirnya....

      Hapus
    8. Diorg taknak mengaku dengan kata kata tapi tindakan mereka membeli aset seperti kita jelas menunjukka aset kita memang takde masalah. Kih kih kih.. akhirnya....

      Hapus
    9. ko nie buat lawak ke????aset tak de masalah???scorpene tak leh selam...enjin hilang....senjata jatuh ke laut......kah kah kah jom la songlap kuat kuat

      Hapus
    10. Saiful. X perlu ko mcm nie. Nie menunjukkn ko dgn penghina tiada beza. Cukup2 la. Manusia yg bijak xkn mencela walau di kutuk2. Komen ko dh menunjukkan tujuan ko nie. Malu la

      Hapus
    11. Mbok ya kalo bertamu kerumah orang ditunjukan sopan santun nya kalo entar diejek ngambek kyk bocah nangis dipojokan ane pikir udah pada dewasa tapi kok oon juga ya .kasian bapak ibu mu

      Hapus
    12. Indon juga AKAN beli Su-35! Lumayan sekali!!

      Hapus
    13. Saiful azmi ....sudah merasa jadi nnegara jagoan? ....negarq mu itu se upil tampa indonesia ...di laut china selatan habis di nakan china .

      Hapus
  4. iver,fremm udah. nach tinggal tunggu nyonya meneer van holland mlipir sini nich. kira2 nawarin super pawa DZP jg gak yach?


    BalasHapus
    Balasan
    1. WoW DZP yaa baangg... ane aamiinin baangg... πŸ‘πŸ‘

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. om om tetangga kok masi pada sewot yak ini duwit blajaan ude pade ludes ape gimana, pdhl baru awal bulan haha!

      liat dech dari taon lalu sales dcns jg uda nongkrong mlolo di kemhan kite pade nawarin gowingwing ama opivi kok pada gak diribut yak nich yg komeng : 0(nol)
      cekidot linknya

      http://defense-studies.blogspot.co.uk/2016/11/dcns-proposes-corvette-frigate-designs.html

      padahal cuman teken mou doank uda pada gong gong haha!

      trus ini jg nich pas mou kapal selem ame pswat dgn swedia, lbh seru perang bantal haha! ada om daru, om antimodar...yg galak2 pada ngumpul ciatttt haha!


      http://defense-studies.blogspot.co.uk/2016/12/indonesia-jajaki-kapal-selam-dari-swedia.html

      Hapus
  5. Pkr damen 10514 gmn kelanjutannya? Cm 2 biji doank? Sepertinya jokowi enggan meneruskan program sby

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya PKR ttp lanjut bang, pak mentri RR kan udah bilang tp jumlahnya belum tau apa masih spt rencana dulu atau berubah.
      Harapan kita sih tetep berlanjut dan tetep terus dikembabgkan. Betol kan bang..??

      Hapus
    2. Mudah mudahan bang,tp selama masalah korupsi blm kelar sulit juga

      Pernyataan panglima tni agak memprihatinkan :


      Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, akan mengevaluasi kemitraan institusinya dengan PT PAL Indonesia. Evaluasi dilakukan terkait ditetapkannya sejumlah petinggi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu sebagai tersangka dalam kasus suap penjualan kapal laut ke Filipina.

      Menurut Gatot, TNI hanya bermitra dengan perusahaan yang memiliki rekam jejak yang bersih. Terlibatnya petinggi perusahaan itu dalam kasus korupsi menjadi bahan pertimbangan TNI Angkatan Laut (AL) untuk tak lagi melakukan pengadaan kapal laut dari perusahaan yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur itu.

      "Kalau ada yang tertangkap (Operasi Tangkap Tangan/OTT), itu lebih bagus. Jadi evaluasi supaya tidak dipakai lagi," ujar Gatot di sela-sela menyaksikan latihan Persatuan Sepak Bola (PS) TNI di Lapangan Atang Sanjaya, Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Minggu 2 April 2017.

      Hapus
    3. Kalau kebutuhannya itu berupa alutsista yang sudah bisa dibuat didalam negeri maka hukumnya wajib baangg...
      Justru kalo ini diabaikan akan melanggar UU.
      Yaa kalo itu terjadi pastinya penduduk gedung ijo khususnya K1 pada teriakkan baangg...!
      😁

      Hapus
    4. Saya kira begitu bang, panglima pasti paham undang"

      Cm dia mungkin menjaga agar tdk ada lagi anggotanya yg ikut terseret ke meja hijau 😊

      Hapus
    5. @nenggolo

      Bagus itu pernyataan panglima, tapi yg kemarin bikin kontroversi dituntasin dulu dong...

      Hapus
    6. @smilinghari

      Maksudnya yg awewe? Memang mekanisme pengadaan barang perlu dibenahi,skrg msh amburadul. Harus jelas kpa dan ppk nya

      Hapus
    7. Peecayataan panglima tni ada baiknya buat masa depan bangsa cuma itu krupsi dan suap tidak terjadi di lingkungan bumn sajaa di tni dan polri juga harus di benahi kalau tidak negara bisa bangkrut .

      Hapus
  6. a400m gowind scorpene.. semuanya meniru yg om...kikiii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tak menirulah om Jagindas,bila malay cuma boleh beli dan beli,indon bersama DCNS bekerjasama bine gowind n scorpene yg lebih modern di mana scorpene yg dibina nanti akan guna baterry sebagai pengganti AIP om

      Hapus
    2. prasaan a400m, scorpene blom kebeli?
      nach negara luh! jagindas "terlindas"
      ngikut2 mulu! dan terbukti polower kelas berat haha!

      1.endonesya lebih dulu beli sukhoi sedjak 2003

      2.sph paladin-http://defence-blog.com/army/indonesia-looks-to-buy-20-m109-self-propelled-howitzers.html

      sini jagindes setor palaluh!gudem guwe uda incer kbolotan luh!haha

      Hapus
  7. kebanyakan design....yg penting itu isinya....sigma itu bisa 150 meter....itu aja terusin...ngapain gonta ganti????kalau scorpene buat tambahan kapal selam silahkan saja

    BalasHapus
    Balasan
    1. @suwandaru

      Baru tau ada yang smp 150m...itu. sigma tipe apa bang?

      Hapus
    2. dari dulu udah diberi arahan...kalau sigma itu gunakan sistem per blok...jadi sigma bisa ditambah 2 blok lagi menjadi sigma 150 meter....bisa diisi senjata apa saja...heavy fregat

      Hapus
    3. Suwandaru@ mungkin kelebihan yg ada di PKR akan di mix dgn kelebihan yg ada di gowind,bila ada kekurangan di PKR akan ditutupi dgn kelebihan yg ada di gowind begitu jg sebaliknya kekurangan yg ada di gowind akan ditutupi dgn kelebihan yg ada di PKR,itu yg saya tangkap dari kerjasama DCNS dgn PT PAL ini om

      Hapus
  8. maka pilihan malaysia membeli a400m gowind dan scorpene sgt tepat hingga diminati tetangga serumpun

    BalasHapus
    Balasan
    1. diference case.....malaysia to buy......indonesia to build.....malaysia beli produck.....indonesia want build industri product

      Hapus
    2. Bro Jagindas..
      Pilihan Malaysia tentu yang paling cocok buat Malaysia.
      RI belum memilih. Airbus & DCNS hanya menawarkan. Indonesia memang melakukan penggantian frigate van speijk class yang tendernya tahun ini. Sebagai produsen, wajar bila DCNS menawarkan produknya. Kompetitornya Iver Huitfeld class.
      Submarine, RI sudah umumkan pengadaan 12 submarine hingga 2024.DCNS menawarkan produknya, demikian juga Saab Kockum menawarkan Gotland Class.
      Demikian juga utk air lifter. Hingga saat ini, belum ada yg dipilih. Sebagai pembeli, tentu akan dipilih yang terbaik,termasuk kewajiban transfer teknologi.
      Jadi, mungkin saja barangnya sama tapi pasti "isi" nya yang beda. Dan key point bagi RI adalah, produksi dalam negeri dengan maksimum local content...

      Hapus
  9. maka pilihan malaysia membeli a400m gowind dan scorpene sgt tepat hingga diminati tetangga serumpun

    BalasHapus
    Balasan
    1. peningkatan 5% lower middle class income bg negara spt indonesia itu lebih mudah berbanding 5% saat malaysia masih lower middle class..mau melepasi barrier upper middle class itu yg susah..cuma aneh,menga indonesia tak membuat kebijakan mandiri di industri yg lebih berorientasikan rakyat class sedang & bawah?? sudah tentu lapangan pekerjaan akan lebih luas & pasar consumer domestic juga menjanjikan..indonesia malah pilih industri militer??? kecul tu pasar nya...golongan

      Hapus
    2. Anak peneroka @ bukan cuma industri militer yg dibangun indonesia,industri civil indonesia bangun dan bina,bila dengar PT DI awak rasa PT DI cuma boleh bine pesawat militer sahajekan,not only for military,for civilpun PT DI juga bine pesawatnya,begitu jg PT PAL,not only for military,untuk civilpun PT PAL ada bina pakcik

      Hapus
    3. @songlap jaya...

      Eh..aku tau lah apa product yg PT DI keluarkan..cuma tak tau lah berapa puluh Billion dolar yg indonesia dah belanja buat R&D bermacam2 jenis product..malaysia tak pnh ada pengalaman buat product spt pesawat..tp klu sebiji mobil dgn casis model lama,cuma body & enjin baru itu aja sudah makan bilion dollar utk R&D...itu klu mau mandiri lah...

      Yg aku maksudkan industri yg orientasi masyarakat class sedang & bawah...para consumer product PT DI bukan dikalangan sedang & bawah kan?? jadi potensi tumbuhnya industri SME secara massive itu kecil..dari industri SME inilah golongan sedang & bawah bakal merubah nasib..kecuali PT DI mau kolaborasi sama penguasaha kampungan...buka bengkel paint brush utk pesawat mungkin hahaha...

      Hapus
    4. Bung Anak Peneroka..
      Sedikit kasih info.
      Kesepakatan dengan dcns, untuk melengkapi kebijakan yang sudah jalan. Misal, salah satu point yang penting adalah memaksimalkan penggunaan part lokal. Ini akan berimbas pada produksi part yang akan dibuat di dalam negeri. Sehingga, meningkatkan utilitas pabrik part dalam negeri dan meningkatkan lapangan kerja.

      Hapus
  10. Syukur dunia sudah melihat potensi indonesia yg bersinar bagi masa depan asean juga baik. Mari rakyat indo dan malay saling mendukung

    BalasHapus
  11. To be honest, im very dissapointed to how the way this blog were maintained. It seems that "topix" had moved here where Trollers and hatters were involved in unapropriate text battle.
    Naaah... Karena pada dasarnya informasi yg ada disini bisa saya dapatkan di tempat lain jadi ya... Good bye everyone, Gw bosen di sini obrolannya ga bermutu dan berantem2 ga jelas,
    Let say.. It had become a cheap blog.

    BalasHapus
  12. Indonesia mahu bina kpl selam mini saiz 30 - 35 meter.
    Saat ini Indonesia melihat peranchis punya teknologi utk kpl selam saiz kecil karna DCNS pernah nawari scorpene 1000 buat Indonesia .
    Indonesia tertarik dgn typr 1000 karna cocok ama perairan Indonesia yg cetek manakal utk perairan dalam ya Indonesia udah punya cakra nanggala dan chabonggo.
    Indonesia butuh kpl selam yg banyak shgga 12 buah minima .
    Dlm perbincangan soal tawaran DCNS itu ,Indonesia coba utk membeli tot sistem yg cocok nantinya utk dipasang kpd kpl selam mini itu.
    Saat ini dlm MEF2 2015-2019 ngak ada pembelian kpl selam baru selain 3 yg sedang dlm pembuatan.
    Ongkos yg ada utk angkatan laut ialah 750 juta dolar .
    Dari jumlah itulah yg dpt dibelanjakan utk frigate baru ( sedang dicari ).
    Sebetulnya Indonesia perlukan banyak uang bukan saja utk frigate baru tp service maintenance upgrade pulohan kpl tua yg masih operasi . keperluan utama saat ini ialah upgrade kpl kpl tua ..uang itu jugak buat belanja pembangunan Pangkalan laut dibeberapa wilayah termasuk natuna.
    Budget kecil 720 juta itu harus dibelanjakan kpd yg lebih utama dulu. Kpl selam ngak mungkin dibeli dari luar karna harganya ngak terjangkau maka solution yg ada ialah membeli sistem yg perlu aja utk diguna pakaikan kpd kpl selam mini nanti.
    DCNS bisa menjual kan sistemnya secara TOT dan ini yg jd sbb Indonesia tertarik utk kerjasama dgn DCNS .
    Peranchis akan membantu pemodenan angkatan laut Indonesia .
    Peranchis negara yg benar2 mandiri dlm soal alutsistanya.
    Liat segala pespurnya 100% buatan sendiri.. Lihat rudal rudalnya .. Lihat kpl perangnya malah negara maju yg lain sperti Itali turut mengambil rekaan DCNS utk frigatenya.
    Peranchis jugak ngak pelit soal TOT.
    15 taun dulu pranchis TOT dgn cina rudal SAM utk kpl perang China sehingga saat itu China mula kembangkan rudal tersebut dan lihat skrg China udah mampu buat SAM versi naval utk frigate dan destroy mereka.
    Peranchis juga TOT targeting pod kpd Rusia taun 2008 saat sukhoi MKM dipasang Targeting yg sama.
    Rusia mampu kembangkan targeting pod itu menjadi lebih maju dan udah terpasang kpd pespur mereka.
    Peranchis udah banyak menjual teknology kpd negara lain termasuk Taiwan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Ongkos MEF utk angkatan laut 750 juta dollar"
      ini dpt brita daremana???jgn ngaco dech.
      kalo dari koran taun lalu itu kmungknan gosip, kerna dari dua sumber brita isinye beza.
      dan jangan lupa, itu buat anggaran tahun 2017 aza.

      Hapus